BLITAR - Dalam rangka membangun kesadaran bersama di tengah-tengah masyarakat, Ir. Endro Hermono MBA, sebagai anggota MPR RI, kembali mensosialisasikan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Sosialisasi ini bertempat di d'Dadoz Lesehan Pas Pedas jalan Ciliwung No.296, Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Sabtu (16/04/2022) dengan menerapkan protokol kesehatan.
Sebagaimana biasanya dalam sosialisasi MPR sebelumnya, Ir. Endro Hermono, MBA menyampaikan sosialisasi tentang Pancasila, UUD 45, NKRI dan bhinneka tunggal Ika yang juga dikaitkan dengan isu hangat di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Endro, jika masyarakat tetap setia kepada Pancasila, UUD 1945 NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, maka keinginan kelompok atau pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa tidak akan terwujud.
"Kita harus berpegang teguh kepada Pancasila, UUD 1945 NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, maka kita bisa menghormati perbedaan, dan menghargai kebhinekaan, dan yang utama Bangsa Indonesia ini akan tetap utuh dan terjaga, ” kata Endro Hermono.
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra juga menandaskan, dalam mengamalkan Pancasila, mempertahankan UUD 1945 dan menjaga keutuhan NKRI serta Ke Bhineka Tunggal untuk kehidupan sehari-hari, merupakan kunci utama untuk menjaga tetap utuh dan tegaknya bangsa Indonesia.
"Demi menjaga tetap utuh dan tegaknya bangsa Indonesia. Kita sebagai warga masyarakat Indonesia, memiliki tugas dan tanggungjawab untuk mengamalkan Pancasila, mempertahankan UUD 45. Serta menjaga keutuhan NKRI dan Ke Bhineka Tunggal Ika dan demi keutuhan bersama didalam bernegara, " papar politisi Gerindra ini.
Endro Hermono berpesan kepada semua generasi bangsa, bahwa Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan kunci keutuhan Bangsa Indonesia. Untuk itu semua warga negara harus tetap mempertahankannya.
Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika tetap dipertahankan, maka akan tercipta rasa toleransi yang harmonis dalam sendi berkehidupan dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara. Keberagaman ini harus dipandang sebagai kekayaan khasanah sosio-kultural, bersifat kodrati dan alamiah.
"Keberagaman bukan untuk dipertentangkan apalagi diadu antara satu dengan yang lain sehingga berakibat pada terpecah belah. Oleh sebab itu, Bhinneka Tunggal Ika harus dapat menjadi penyemangat terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa, " harap Endro Hermono, MBA. (Tn)